Rabu, 13 Juni 2012

Bitter Sweet SNMPTN dari Para Pejuang Tulis



Ah, akhirnya selesai sudah SNMPTN dan semua beban berat terasa diangkat dari kepala. Ini serius! Dua hari lalu, entah kenapa kepala terasa pusing sekali, berat,  dan badan adem panas, hehehe. Efek dari nervous karena akan menghadapi hari besar dalam kehidupan mungkin ya, tet teret tetet.

Dan terbukti setelah pas bel terakhir hari kedua dibunyikan (yang menandakan materi uji SNMPTN untuk kemampuan IPA selesai) kepala saya langsung enteng.


Karena jarang menulis di blog saya akan berbagi sedikit pengalaman tentang ujian kemarin.

H-1 bersama rombongan anak SA yang kurang beruntung dalam berebut kursi jalur undangan, serta yang memang dari awal akan mengikuti SNMPTN tulis berangkat dengan bus menuju lokasi tes. Lokasi tes bervariasi, untuk jurusan IPA berada di UM (Universitas Negeri Malang), SMAN 8 Malang. Untuk IPS berada di UB, UMM, Universitas Gajahyana Malang. Dan untuk IPC berada di UB. Namun, karena mayoritas siswa SA adalah jurusan IPA dan berada di UM, maka bis di drop di UM.

 Langsung ngecek tempat sesuai yang tertera di kartu pendaftaran.

Teman-teman perjuangan saya saat SNMPTN tulis adalah Sulton, Rizal, Lutfi, Elok, dan Icha. Kemana-mana kami selalu bersama hehehe: alay. Ndak, teman belajar bersama adalah Lutfi dan Elok. Sedangkan Rizal, Sulton, dan ICha teman untuk saling menyemangati dalam bitter sweetnya SNMPTN.

Saya, Sulton, dan Rizal ngecek tempat bersama dan tempat yang diketemukan pertama kali adalah tempat saya. Gedung G-4 FT ruangan 05. Lalu ruangannya Bang Chun (Rizal) di H-3 dan terakhir ruangannya Sulton di H-2. Saya bersyukur karena ruangan saya mempunyai meja kayu besar dan hanya berisi 20 siswa, (maklum fakultas teknik elektro). Yang agak menyedihkan ruangannya bang CHun yang berisi 160 siswa dan ditempatkan di aula besar, dengan bangku dan meja kecil ala anak kuliahan.

 Pastinya ada tekanan tersendiri dengan ruangan yang seperti itu. Terasa gamang. Namun saya bilang sama Bang Chun kalo emas akan tetap emas dimanapun berada.

Hari H: Kami berangkat pukul 05.00 pagi dari asrama dan ujian dimulai pukul 07.00. Bis terlambat 15 menit dan kami sudah bingung, kami memang tak mau ambil resiko dengan terjebak macet, mengingat ada sekitar 24.500 peserta tes yang akan sama-sama bertempur hari itu. Kebayang kan gimana kondisi jalan menuju tempat tes?

Tapi, alhamdulillah kami sampai disana pukul 06.00 dan masih sepi. Krik krik.

Ujianpun diawali dengan TPA. Soal yang tidak terduga dan lumayan menguras otot-otot pikiran tersaji. Tentu saya mendaptkan kejut jantung. Saya pesisimis pada awalnya, namun saya percaya saya bisa. Dan alhamdulillah saya bisa mengerjakan dengan optimal. Keluar ruang tes saya cuma bertemu Icha. " Lo mana Elok?" tanya saya "Eloknya gamau turun dia agak shok sama soal TPA,"  saya maklum, apalagi ruangan Elok berada di lantai 4 pastinya capek naek turun. Sayapun menghabiskan waktu 30 menit istirahat bersama Icha sambil makan jajanan untuk sumber energi.

Bel kedua berbunyi. Waktunya tes kemampuan dasar. Pada tes ini saya tidak maksimal untuk matematika, tapi alhamdulillah saya bisa banyak untuk bahasa indonesia dan bahasa inggris.

Hari H kedua: Tes kemampuan IPA, saya tak setegang kemarin. Tapi saya kurang maksimal untuk fisika dan biologi. Ketika bel menandakan ujian selesai saya hanya berdoa kepada Allah semoga jumlah soal yang saya kerjakan sudah cukup untuk membuat saya masuk dalam  jurusan Teknik Industri UGM. Amiin. Saya cuma bisa pasrah, apalagi?

Satu hal lagi yang saya khawatirkan: Saya takut usaha saya dimata Allah masih kurang.

 Semoga tidak Ya Allah. Amiin. 

Dari salah satu pejuang SNMPTN tulis






0 komentar:

Posting Komentar