Jumat, 05 November 2010

Lebih Indah Dari Dongeng

(Ketika Semesta Mendukung)

"Kita memang ditakdirkan sebagai pendongeng," teriakku agak mendramatisasi suasana. 24/10 tepatnya sekitar pukul 04.00 sore, pengumuman Lomba Festival Bulan Bahasa yang diadakan oleh UNESA berlangsung. Rombongan SMAN 10 Malang yang mengirimkan wakil di setiap bidang lomba pun, harap-harap cemas khawatir tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam lomba ini. Namun, tekanan yang kami alami "Para Pendongeng" mungkin kami rasa paling berat. 

Bayangkan saja, kita hanya mempersiapkan dongeng sekitar dua hari, hal tersebut dikarenakan perizinan dari sekolah untuk mengikuti lomba ini. Dan yang membuat kami lebih down adalah saat menyaksikan penampilan Tim lain. Mereka sangat maksimal, dengan menggunakan pakaian yang telah dipersiapkan, serta make-up yang benar-benar make-up. Sedangkan kami, hanya menggunakan make-up seadanya dan mendandani diri kami sendiri, tanpa guru pendamping. Ditambah lagi, kostum yang kami kenakan hanya kostum seadanya. Apalagi aku, yang hanya menggunakan dua helai sarung dan mahkota dari daun, untuk dibentuk menjadi pakaian raja-raja Roma (kayak acara movie night di asrama aja). Kami betambah down saat melihat penampilan peserta yang benar-benar telah terlatih, dan memang sudah dipersiapkan. Namun, kami tetap optimis pada kemampuan. 

Alhasil, saat pengumuman kami berhasil meraih JUARA 1 LOMBA MENDONGENG SE-JAWA TIMUR. Spontan kupeluk teman-teman mendongengku yang lain, yang keempatnya adalah cewek. hehehe.
"Apa aku bilang, kita yang juara. Kita menyampaikan dongeng yang sebenarnya." Ujar Ana yang berpakaian menjadi Puteri cantik yang gila. 
Usaha kita memang benar-benar diganjar saat itu.

Kami terdiri dari 5 personil yaitu, Wanda (El), Puteri, Ana, Anita, dan tentu saja aku yang satu-satunya cowok dalam tim tersebut. Cerita yang kami bawakan memang emosional dan kami juga membawakan konsep flashback. Bercerita tentang Puteri cantik yang akhirnya menjadi gila karena terlalu banyak membaca dongeng, dan dia berharap kehidupannya akan seindah dalam dongeng. Namun, saat dia sadari kehidupannya tak seindah dalam dongeng, dia pun frustasi dan akhirnya menjadi gila di jalanan. Itulah inti kisah dari Tak Seindah Dalam Dongeng ,judul cerita yang kami bawakan. Dan sore hari yang dihiasi awan langit Surabaya itu, membuat kami bahagia tak terkira. Karena ternyata, kehidupan nyata Lebih Indah Dari Dongeng.

0 komentar:

Posting Komentar