Oleh: Arizky Rachmad Sudewo
Dahulu dia kekasihku
Tempat mengadu cita dan haru
Deras alirannya isyaratkan kesucian
Rindang daerah alirannya berarti kedamaian
Aku terkapar di pangkuan kekasihku itu
Memandang jengkal demi jengkal yang terpapar
Kini, tanahnya telah hitam meranggas
Airnya yang jernih telah berubah keruh dan panas
Kulihat Sang Merpati enggan bercengkerama
Berudu-berudu pun mulai mati dan membusuk
Sedang beton-beton raksasa
Tumbuh lancang membuang methananya
Mereka memakai gincu dan pewangi murahan
Membuang racunnya,
Membiarkan plastik-plastik menjerat akar rimbun bambu
Menyambangi kekasihku ini,
Aku menyaksikan darah mendidih
Bagai lahar panas siap dimuntahkan
Aku berdendang dalam jerit untuk kekasihku
Menghiburnya menyongsong maut
Membuatnya ingat kenangan lalu
Saat dirinya masih menjadi surga anak-anak desaku
Kini Brantas telah meranggas
Membungkam semua kisah lalunya
Aku rindu Brantas kala itu
Saat dia masih menjadi kekasihku

0 komentar:
Posting Komentar