Oleh : Arizky Rachmad Sudewo
Dia yang mengikrarkan diri sebagai Sang Perkasa
Tak tahu kapan akan nelangsa
Sepuhan emas terpatri di giginya
Suntikan silikon menyatu di tubuhnya
Kelamin-kelamin imitasi yang tertempel di tubuh pucatnya
Pun tak bisa menangis atau sekadar bercerita
Dia yang mengikrarkan diri sebagai Sang Perkasa
Tak tahu seperti apa itu nelangsa
Baginya, dunia adalah harta
Kerana itulah dirinya ada
Dia tak tahu bilamana dia ada
Dan dia tak tahu bilamana dia nantinya
Dia yang mengikrarkan diri sebagai Sang Perkasa
Pasti akan merasakan nelangsa
Bukankah hakikatnya telah terpapar
Jelas di Lauh Mahfudz diatas sana
Jauh sebelum gigi-gigi emasnya
Pun sebelum kelamin-kelamin imitasinya

0 komentar:
Posting Komentar